Siapakah yang tak tahu dan tak pernah dengar dengan sebutan RKK? Bagi para tentara Siam sebutan RKK merupakan hantu yang sangat-sangat menakutkan, laksana duri tajam dan sembilu halus yang menghiris jantung hati, sepanjang siang dan malam, sampai-sampai hebatnya rasa takut itu dalam hati mareka, melahirkan rasa cemas dan stres, malahan menjadi jalan pendek bagi mareka untuk meakhiri hidup sebagai tentara, dengan cara meminum obat hilang stres, dan yang hebat dengan cara bunuh diri, yang dahsyat mengeluarkan nafsu setan mareka, dengan cara menembak orang-orang kampung yang ada di jalan-jalan, juga di kedai-kedai tempat keramaian orang Melayu.
RKK, apatah sebutnya lagi, komando pejuang Patani, pasukan khusus, kumpulan bersenjata tak berrupa, kelompok pejuang tak berwajah, resimen komando khusus, pengacau bersenjata dan macam-macam sebutannya, umum RKK diterjemahkan dengan “runda kumpulan kecil” dengan bahasa barat menyebut “small group patrol” atau “small unit special force Patani guerilla” macam-macam masyarakat menyebut di dalam keadaan Perang Patani sekarang.
Pada isinya, RKK itu adalah pasukan para pejuang Bangsa Melayu Patani yang bercita-cita dengan hakikat kemanusiaan pada umum, yaitu mahu merdeka tanah air sendiri yang telah dijajah oleh Bangsa Siam, mareka angkat senjata dengan bertempur di sana sini, dengan lawanya bermacam-macam pasukan Siam di Bumi Patani Kita, dengan taktik gerilya yang layak pada letak bumi Patani, sampai-sampai pengamat perang dunia menjadi terpukau terhadap tindakan mareka, yang karena berani dan lain daripada yang lain.
Yang lebih teruk lagi, adalah bagi Panglima Perang Siam itu sendiri, semenjak tahun 2004 M., hitungan berkali-kali Panglima Perang Siam bergangti kursi, dari yang paling cerdik sampai kepada Panglima yang sangat cerdik, silih naik gangti kursi berperang dengan pasukan pejuang Patani, akan tetapi Natijah yang keluar adalah gagal berperang dengan sebutan RKK, sungguh ambang ufuk fajar kekalahan Siam sedikit dapat terbayangkan, al-hamdulilah.
Sekira kedepan nanti, ada tambahan pasukan baru yang dilahirkan oleh para-para pejuang kemerdekaan Bangsa Melayu Patani, seperti PPK (pasukan pukul kilat), BKH (Pasukan komando Hitam), PTS (pasukan tembak satu), REKAL (Resimen Komando Ayah Long) dan lain-lain lagi yang dapat ditumbuhkan, takkan lagi itu akan itu membuat Ufuk fajar kekalahan Siam semakin terbuka terang, tentu saja akan menjadi sorot-surai dunia pada Bangsa Siam dan Bangsa Patani yang sedang berjuang dengan perang adil.
Sangat ta’jub dan riyoh bagi seluruh angkatan Perang Bangsa Siam di Bumi Patani dan seluruh penjuru bumi Siam, tak kala Markas Tentara mareka yang bertapak di Bannara, diserbu dan diambil senjata mentah-mentah lebih daripada 500 laras, baik senjata kelas ringan dan berat, sekali-kali ramai orang Melayu Patani tak percaya, malahan bagi Panglima Siam sendiri pun tak percaya, tetapi perlu kita ingat, bahwa hal-hal yang tidak memungkinkan menjadi lebih mungkin, sebab hidup di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selalu silih bergangti, gajah yang berrupa besar dan perkasa pun dapat dikalahkan dengan mudah, hanya oleh sebilah lembing kecil kepunyaan pengembala gajah, itu lah kehidupan di dunia ini, yang nampak lemah dan kecil bolih mengalahkan yang besar dan perkasa.
